
Jejak IJ Kasimo dalam Kasih dan Pelayanan
Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono atau biasa dikenal sebagai IJ Kasimo adalah seorang politikus Indonesia, sekaligus pendiri Partai Katolik dan Universitas Atma Jaya, yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa Indonesia. Ia lahir di Magelang, 15 Juni 1912, dan sejak muda telah menunjukan dedikasi untuk pembangunan bangsa Indonesia. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pencetus program ekonomi nasional yang terkenal, yaitu Kasimo Plan. Kasimo Plan adalah program ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, serta mengatasi krisis pangan pada masa awal kemerdekaan. Atas jasa-jasa inilah, dirinya diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintahan Indonesia.
Namun, lebih dari sekedar prestasi besar yang dicapai, terdapat nilai-nilai penting yang perlu untuk diteladani dan dicontoh dari kisah IJ Kasimo. Salah satu nilai utama yang dapat kita pelajari dari IJ Kasimo adalah kerja keras dan ketekunan. Sejak masa mudanya, Kasimo sudah memiliki visi yang jauh ke depan untuk bangsa ini. Ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana cara untuk memajukan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka. Kerja keras dan ketekunannya dalam memperjuangkan ide-ide besar, seperti Kasimo Plan, membuktikan bahwa dengan usaha yang sungguh-sungguh, kita bisa membuat perubahan yang besar.
Disisi lain, nilai lain yang bisa diteladani dari IJ Kasimo adalah kepedulian sosial dan semangat nasionalisme yang dimiliki olehnya. Hal ini terlihat jelas dari setiap langkah perjuangannya. Ia tidak hanya memperjuangkan kepentingan kelompok atau golongan tertentu, seperti umat Katolik yang menjadi latar belakangnya, tetapi berjuang demi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau status sosial. Di tengah situasi Indonesia yang baru merdeka dan masih sangat sulit, ia menyadari bahwa pembangunan bangsa tidak bisa dilakukan hanya untuk sebagian orang, melainkan harus menjangkau semua masyarakat. Oleh karena itu, banyak program, termasuk Kasimo Plan, yang dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah dasar yang dihadapi rakyat, seperti kekurangan pangan dan ketimpangan kesejahteraan.
Nilai terakhir yang bisa diambil dari kisah IJ Kasimo adalah sifat pantang menyerah. Melihat bagaimana ia terus berjuang dalam menghadapi berbagai rintangan dalam perjuangan kemerdekaan maupun dalam dunia politik dan ekonomi. Sebagai seorang politikus, IJ Kasimo tidak pernah mundur atau berhenti berusaha menciptakan berbagai inovasi dan gagasan bagi masa depan Indonesia. Melalui kisah IJ Kasimo inilah ditunjukkan bahwa dengan kegigihan dan tekad yang kuat, segala tantangan bisa dihadapi dan diatasi.
Nilai-nilai yang diperjuangkan oleh IJ Kasimo dalam membangun bangsa Indonesia sangat sejalan dengan ajaran Kitab Suci yang mengajarkan kita untuk bekerja keras dengan penuh tanggung jawab dan kasih. Kasimo menunjukkan betapa pentingnya berusaha sepenuh hati, seperti yang tertulis dalam Kolose 3:23, “Apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.” Selain itu, Kasimo juga memperlihatkan kepedulian sosial yang tinggi, sesuai dengan ajaran Matius 22:39,“ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, tentang mengasihi sesama tanpa membedakan suku, agama, atau status sosial. Kasimo berjuang untuk kemajuan seluruh rakyat Indonesia, dan nilai pantang menyerah yang dimilikinya tercermin dalam Yakobus 1:12, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”, yang mengingatkan bahwa mereka yang bertahan dalam ujian akan mendapatkan hasil yang baik.
Nilai-nilai Kasimo memiliki relevansi yang erat dengan nilai Vinsensian karena keduanya berakar pada semangat pelayanan dan kasih terhadap sesama. Nilai kelembutan hati, misalnya, tercermin dalam sikap belas kasih kepada orang miskin, sebagaimana diajarkan oleh Santo Vinsensius a Paulo. Kasimo menekankan pentingnya memiliki hati yang peka terhadap penderitaan orang lain, sehingga seseorang terdorong untuk hadir, mendampingi, dan memberikan pertolongan nyata bagi mereka yang membutuhkan. Kelembutan hati bukan hanya sikap emosional, tetapi menjadi dasar tindakan yang penuh cinta kasih.
Selain itu, nilai kesederhanaan juga sejalan dengan spiritualitas Vinsensian yang menekankan hidup sederhana sebagai bentuk kesetiaan pada Allah dan solidaritas dengan kaum kecil. Kasimo mengajarkan bahwa kesederhanaan hidup bukan berarti kekurangan, melainkan sikap hati yang rendah hati, jujur, dan tidak berlebihan. Kesederhanaan ini menjadi wujud cinta kasih yang diwujudkan melalui tindakan nyata, baik dalam membantu sesama, menjaga keadilan, maupun dalam keseharian yang penuh kejujuran. Dengan demikian, nilai Kasimo memperdalam penghayatan akan nilai Vinsensian dan menjadi pedoman hidup untuk melayani dengan kasih tanpa pamrih.
Leave a Reply