Relevansi Nilai-Nilai Kehidupan IJ Kasimo dalam Kehidupan Bangsa Saat Ini
Indonesia merdeka berkat perjuangan banyak tokoh dari latar belakang berbeda, IJ Kasimo salah satunya. Meskipun tidak terlalu terkenal, namun perannya besar bagi sejarah Indonesia. Kasimo adalah seorang tokoh katolik yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi pendiri Partai Katolik Indonesia, anggota KNIP, hingga menjabat sebagai menteri Perdagangan dan Industri. Dalam perjalanan hidupnya, ia memperlihatkan sikap yang patut diteladani seperti nasionalisme, integritas dan kejujuran, kepedulian hingga toleransi dalam keberagaman.
Nilai nasionalisme yang dimilikinya terlihat dari bagaimana ia selalu menaruh kepentingan bangsa di atas golongan. Sikap ini penting di dalam kehidupan berbangsa di Indonesia yang penuh dengan keberagaman dan perbedaan. Tanpa nasionalisme, persatuan akan mudah runtuh. Nilai ini jelas masih relevan dan berpengaruh hingga sekarang, terutama dengan perkembangan teknologi dimana masyarakat dapat dengan mudah terpecah belah karena perbedaan maupun pengaruh budaya luar. Nasionalisme bukan tentang masalah menolak budaya luar, namun tentang bagaimana kita mencintai keberagaman, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (1) tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, Kasimo juga dikenal dengan integritas dan kejujurannya dalam jabatannya. Nilai ini sangatlah relevan di jaman sekarang, terutama dengan maraknya kasus korupsi dan sejenisnya. Kasus-kasus baru tentang korupsi yang terjadi di negara kita muncul hampir setiap tahunnya. Integritas Kasimo menunjukkan bahwa kejujuran merupakan kunci dari membangun bangsa yang baik. Nilai ini tidak akan pernah hilang karena kejujuran adalah kunci terciptanya kepercayaan dan relasi yang baik antara pemerintah dan rakyat.
Kasimo juga memperjuangkan ekonomi rakyat kecil. Kepedulian ini masih sangat dibutuhkan terutama dengan maraknya kesenjangan sosial sekarang. BPS mencatat bahwa pada 2023, angka kemiskinan di Indonesia berada di angka 9,36%. Angka yang cukup tinggi ini menunjukan bahwa kepedulian pada sesama masih tetap dibutuhkan. Dalam Kitab Suci, tepatnya Mikha 6:8, manusia diingatkan untuk berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati. Nilai itu jelas tercermin dalam perjuangan Kasimo yang mengutamakan kesejahteraan rakyat kecil.
Nilai yang tidak kalah penting dengan kepedulian adalah toleransi. Kasimo yang merupakan seorang Katolik bisa berperan besar di tengah bangsa dengan mayoritas Muslim tanpa menimbulkan konflik. Sikap Kasimo sejalan dengan nilai Pancasila yang menekankan pentingnya persatuan terutama dalam keberagaman. Relevansi sikap toleransi masih kuat sampai sekarang, apalagi ketika isu intoleransi sering muncul di masyarakat. Tanpa toleransi, kerukunan akan sulit dijaga.
Ajaran Kitab Suci juga menegaskan nilai-nilai yang diperjuangkan Kasimo. Dalam Matius 22:37-39 tertulis tentang perintah mengasihi Allah dan sesama, dan hal ini tampak jelas dalam cara Kasimo berjuang demi bangsa, bukan demi dirinya sendiri. Nilai yang ia tunjukkan juga sejalan dengan semangat Vinsensian antara lain kelembutan hati dalam belas kasih pada orang miskin, kesederhanaan dalam hidup, serta cinta kasih yang diwujudkan lewat tindakan nyata.
Dari semua hal itu, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai IJ Kasimo masih relevan di masa sekarang. Nasionalisme menjaga persatuan, integritas melawan korupsi, kepedulian membantu rakyat kecil, dan toleransi merawat kerukunan. Nilai-nilai ini bukan hanya cerita masa lalu, tetapi pedoman hidup yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman modern. Kasimo membuktikan bahwa perjuangan bukan hanya soal angkat senjata, tapi juga soal sikap hidup yang berlandaskan cinta kasih, keadilan, dan kesederhanaan.
Leave a Reply