Behind The Scenes
Tugas Mandarin kali ini benar-benar berbeda dari biasanya karena kami harus bermain mahjong. Tapi yang bikin seru, kami juga harus menyiapkan makanan pendampingnya sendiri. Setelah berdiskusi, akhirnya kami sekelas sepakat untuk masak mie kwantong dan steam egg.

Hari itu, suasana kelas berubah total. Beberapa dari kami langsung sibuk menata meja mahjong, sementara yang lain menyiapkan bahan masakan di pohon cinta. Ada yang bawa panci dan pisau dari rumah, ada yang membawa makanan, bahkan ada yang datang cuma buat bantu cicipin hasil masakan.

Sementara itu, kelompok yang ngurus meja mahjong juga nggak kalah sibuk. Mereka menata tile mahjong dan kemudian bermain, melawan satu sama lain. Suasananya ramai tapi seru sekali.

Teman-teman yang tidak bisa masak dan bermain mahjong membantu mendekor stand sehingga telihat indah dan menarik.

Begitu semua siap, kami mulai mengajak guru-guru yang tidak mengajar untuk datang di stand kami dan mencicipi makanannya. Mie dan steam egg tersaji rapi di meja, lengkap dengan teh hangat di gelas kecil.

Yang paling berkesan dari semua ini bukan nilai yang didapat, tapi proses di balik layarnya. Dari mulai masak bareng, atur properti, sampai bersihin peralatan setelah selesai, semuanya bikin kami makin kompak. Kami belajar cara kerja sama tanpa harus saling menyalahkan, belajar sabar waktu sesuatu nggak sesuai rencana, dan yang paling penting, belajar menikmati setiap momen kecilnya. Tugas Mandarin kali ini bukan cuma tentang budaya Tiongkok atau cara main mahjong, tapi juga tentang kebersamaan dan kerja tim. Semua tawa, kegagalan kecil, dan keberhasilan sederhana di balik layar itulah yang bikin pengalaman ini jadi nggak terlupakan.
Leave a Reply